Anah (41), ibu hamil warga RT 09/RW 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur korban penembakan pada Rabu (24/3/2021) dirundung takut. Ketua RT 09/RW 09 Achmad Joko Haryanto mengatakan Anah yang jadi korban penembakan saat bertugas sebagai kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) kini takut keluar rumah. "Masih trauma sampai saat ini, belum berani keluar rumah. Untuk kondisi luka tembak di kaki masih terasa nyeri," kata Joko saat dikonfirmasi di Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (3/4/2021).
Bukan tanpa sebab, pelaku penembakan yang mengakibatkan Anah harus menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Polri Kramat Jati pada Jumat (26/3/2021) hingga kini masih buron. Upaya jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur mengungkap identitas pelaku lewat pemeriksaan saksi, rekaman CCTV hingga uji balistik proyektil peluru hingga kini belum membuahkan hasil. Belum diketahuinya identitas pelaku ini membuat warga RT 09/RW 09 khawatir saat beraktivitas di luar rumah, terlebih penembakan terhadap Anah pada siang hari, yakni sekira pukul 10.20 WIB.
"Rencananya hari Senin (5/4/2021) ada trauma healing untuk para kader Jumantik dan Dasawisma oleh dokter psikolog Puskesmas Kecamatan Ciracas. Lokasinya di sekretariat RW 09," ujarnya. Joko menuturkan setelah pemulihan trauma bagi para kader Jumantik dan Dasawisma tersebut rencananya psikolog Puskesmas bakal memberi pendampingan psikologis di rumah Anah. Namun warga berharap jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur lekas mengungkap kasus sehingga mereka tidak lagi dirundung ketakutan jadi korban penembakan saat beraktivitas di luar rumah.
"Mudah mudahan kasusnya bisa terungkap. Untuk antisipasi kasus serupa dan kejadian lain kita berencana memasang lima CCTV di sekitar lokasi menggunakan dana swadaya warga," tuturnya. Sebelumnya, Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono berharap warga RT 09/RW 09 lokasi Anah jadi korban penembakan tidak trauma karena penyelidikan masih berlangsung. Pihaknya sedang menunggu hasil uji balistik proyektil peluru dari Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) guna menelusuri identitas pelaku berdasar jenis senjata api dan amunisi yang digunakan.
"Untuk warga di sekitar TKP kami mengimbau untuk tetap tenang, tidak perlu merasa takut. Karena semua kita tangani, kita akan ungkap," kata Jupriono, Senin (29/3/2021).
No Comments